Rabu, 23 November 2011

Penyakit Autism

Kemandirian bagi anak autis sangatlah penting karena kemungkinan ada orang yang bisa membantunya 24 jam akan sangat sulit. Apalagi mencari orang yang mau mengawasi dan mengasuhnya seumur hidupnya, bisa dilatakan itu adalah sebuah kemustahilan. Selain seorang ibu atau nenek, kemungkinan orang lain yang mau mengasuh anak autis akan sukar didapat.

Tidak jarang banyak para wanita yang memiliki anak autis dicap sebagai wanita pembawa sial. Lalu, perceraian pun terjadi dan sang ibulah yang harus berudaha mati-matian mengasuh dan membesarkan anaknya yang menderita penyakit autis. Hal ini benar benar ujian yang harus dilalui dengan sabar dan tawakal selain harus berusaha.

Dewasa ini semakin sering kita temui penyakit autis baik di dunia maupun di Indonesia. Penyakit yang telah membuat banyak orang semakin khawatir. Hingga sekarang masih belum diketahui penyebab pasti penyakit autis. Dari penelitian yang ada, Causes Autism masih ranah kemungkinan dan perkiraan saja.

Bagi mereka yang belum mengenal penyakit autis itu apa tentulah akan berpikir bahwa penyakit ini sangatlah menakutkan. Untuk lebih memahami apa itu penyakit autis, saat ini saya ingin menjelaskan sedikit mengenai penyakit autis. Dan mungkin di lain waktu saya juga ajan menjelaskan mengenai terapi untuk anak autis, autis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dicegah.

Penyakit autis adalah penyakit yang disebabkan karena gangguan perkembangan yang ditandai dengan perkembangan gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Autisme ditimpa satu dari sekitar 100 anak dan mempengaruhi kehidupan baik anak itu sendiri maupun keluarga mereka. Jadi berhati hatilah karena kasus autisme pada anak sangatlah besar. Penyakit autis cenderung lebih banyak diderita jenis kelamin laki-laki dari pada jenis kelamin perempuan. Perbandingannya 5:1.

Pengertian Autis kadang dikaitkan dengan pengklasifikasian sebagai gangguan perkembangan pervasif, kategori gangguan yang sering digambarkan secara bergantian dengan spektrum yang luas dari gangguan perkembangan yang mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa yang disebut gangguan spektrum autistik (ASD). Kisaran gangguan gejala autis ini bervariasi dari individu sangat terganggu dengan autisme kepada individu-individu lain yang memiliki kelainan interaksi sosial tetapi kecerdasan normal (sindrom Asperger). Selain itu, autisme dapat ditemukan berhubungan dengan gangguan lain seperti keterbelakangan mental dan kondisi medis tertentu. Tingkat gejala autisme dapat berkisar dari ringan sampai parah. Penderita autis yang ringan mungkin saja tampak normal, namun pada gejala autisme yang parah mungkin memiliki cacat intelektual yang ekstrim.

Bagi sebagian orang yang belum mengenal penyakit ini pasti akan bertanya tanya, apa itu autis? Apakah penyakit autis berkaitan dengan genetik? Pertanyaan yang cukup rumit untuk dijelaskan sebenarnya, karena gangguan yang berbeda dapat mengakibatkan autisme. Beberapa gangguan yang mempengaruhi autisne seperti sindrom X dan tuberous sclerosis, merupakan penyakit genetik (warisan). Tetapi yang unik disini, kebanyakan penderita autisme tidak memiliki sejarah keluarga yang juga menderita autisme. Jadi banyak yang beranggapan bahwa penyakit autis sebenarnya dipengaruhi faktor non-genetika, termasuk infeksi, racun, nutrisi, dan lain sebagainya.

Kalau anda membutuhkan informasi dan artikel lain dapat mengunjungi Kumpulan Artikel Niek Pratama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar